Security System Computer
SISTEM KEAMANAN KOMPUTER
1.1 Keamanan Komputer
Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak perusahaan dalam
menjalankan manajemen sistem informasinya (bisnisnya) menggunakan
jaringan internet. Selain cepat tetapi juga murah, karena perusahaan
tidak perlu membangun infrastruktur yang besar yang akan menghabiskan
dana tersendiri.
Bentuk komunikasi di internet yang terbuka, membuat perusahaan tidak
tergantung pada teknologi salah satu vendor tertentu. Dengan jangkauan
yang sangat luas, sistem informasi bisnis dapat menjangkau pelanggan
yang lebih banyak lagi. Namun hal ini perlu diwaspadai, mengingat sifat
komunikasi internet yang terbuka akan sangat rawan terhadap
gangguan/serangan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, bila
menggunakan/memanfaatkan teknologi internet perlu dijaga/dilindungi agar tidak jatuh ke tangan orang yang tidak berhak. Dengan demikian
proses transaksi antar site dan kekonsistensian data dalam sistem
terdistribusi akan tetap terjaga.
1.2 Jenis Serangan
Kejahatan komputer adalah kejahatan yang menggunakan komputer sebagai
media. Jenis kejahatan/serangan yang biasa terjadi dikelompokkan
menjadi 4, yaitu:
- Keamanan fisik
Keamanan yang berhubungan dengan fisik, seperti keamanan ruangan
server, peralatan penunjang sistem terdistribusi dan media pendukung
infrastruktur jaringan.
- Keamanan yang berhubungan dengan manusia
Manusia merupakan salah satu faktor yang perlu diwaspadai, istilah
yang sering digunakan adalah social engineering. Manusia sering
dimanfaatkan oleh penjahat komputer untuk mengorek informasi tertentu
dengan berpura-pura sebagai orang yang berhak mengakses informasi
tersebut.
- Keamanan yang berhubungan dengan data
Kelemahan program dalam menangani data, sering digunakan penjahat
komputer dengan cara mengirim virus atau trojan untuk memantau atau
mencuri data pada komputer tersebut.
- Keamanan yang berhubungan dengan operasi
Yang termasuk disini adalah keamanan dalam prosedur pengoperasian sistem keamanan itu sendiri.
- Keamanan komputer meliputi 5 aspek, yaitu :Kerahasiaan (Confidentialtity)
Kerahasiaan didalam sudut pandang keamanan adalah menunjukkan bahwa
tidak satupun yang dapat data kecuali yang berhak. Kerahasiaan biasanya
berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan
tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
Layanannya ditujukan untuk menjaga agar pesan tidak dapat dibaca oleh
pihak yang tidak berhak.
- Keutuhan (Integrity)
Keutuhan berkaitan dengan konsistensi informasi yang terdapat pada
data yang ada pada jaringan komputer. Dimana modifikasi ataupun
perusakan data yang mengakibatkan ketidaktahuan data ditimbulkan oleh
malicious code (virus atau worm). Untuk menjaga integritas data, sistem
harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi pesan oleh
pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan
pensubstitusian data lain kedalam pesan yang sebenarnya. Maka untuk
menunjang aspek ini sering dipergunakan metode enkripsi (penyandian) dan
digital signature (tanda tangan digital).
- Keaslian (Authentication)
Keaslian layanan yang berhubungan dengan identifikasi, baik
mengidentifikasi kebenaran pihakpihak yang berkomunikasi (pengguna
authentication atau entity authentication), maupun mengidentifikasi
kebenaran sumber pesan (data origin authentication).
- Tidak ada penyangkalan (Non-Repudiation)
Tidak ada penyangkalan berkaitan dengan menjaga pengguna atau pemilik
data tidak dapat menyangkal telah mengakses atau menggunakan data
sehingga sistem mengetahui siapa yang bertanggung jawab apa yang telah
terjadi pada data tersebut.
- Availabiltiy
Aspek ini berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika
diperlukan. Suatu server yang diserang hingga mati, akan membuat
pengguna tidak dapat mengakses informasi yang ada didalamnya.
1.3 Keamanan yang Berhubungan dengan Informasi/Data
Dalam jaringan komputer, seorang pengguna dalam pertukaran informasi
atau data harus memperhatikan keamanan data tersebut agar data tetap
terjaga keamanan dan kerahasiaannya. Diantara ancaman keamanan data
tersebut yaitu:
- Kebocoran (Leakage): pengambilan informasi oleh penerima yang tidak berhak
- Tampering: pengubahan informasi yang tidak legal atau tanpa sepengetahuan dari pihak penerima.
- Perusakan (Vandalism): adalah gangguan dari sistem operasi tertentu dimana si perusak tidak mengharapkan keuntungan apapun dari perusakan tersebut.
Dalam pertukaran informasi di dalam jaringan komputer juga terdapat
metode-metode yang dilakukan dalam melakukan penyerangan untuk
mendapatkan informasi tersebut. Beberapa metode yang dilakukan
diantaranya:
- Eavesdropping: mendapatkan duplikasi pesan atau informasi tanpa seizin orang yang berhak menerima informasi tersebut. Mendapatkan pesan atau informasi selama pesan ditransmisikan.
- Masquerading: mengirim atau menerima informasi menggunakan identitas lain tanpa seizin dari orang yang berhak menerima informasi tersebut.
- Message tampering: menangkap informasi dan mengubah isinya sebelum dilanjutkan ke penerima sebenarnya. Teknik yang digunakan disebut “man-in-the-middle attack” yaitu bentuk message tampering dengan menangkap informasi atau pesan pertama pada pertukaran kunci sandi pada pembentukan suatu saluran yang aman. Penyerang menyisipkan kunci lain yang memungkinkan untuk mendapatkan pesan asli sebelum pesan disandikan oleh penerima.
- Replaying: menyimpan pesan yang ditangkap untuk pemakaian berikutnya.
- Denial of Service: membanjiri saluran dengan pesan yang bertujuan untuk menggagalkan pengaksesan pemakai lain. Sebagai contoh adalah Distributed Denial of Service (Ddos) yang mengakibatkan beberap situs internet tidak bisa diakses.
Seperti yang dijelaskan diawal, banyak perusahaan mengelola manajemn
sistem informasinya khususnya dalam menjalankan bisnisnya memanfaatkan
media internet. Dimana seperti kita ketahui komunikasi di internet
adalah komunikasi yang bersifat terbuka. Oleh karena itu, informasi yang
akan melewati internet harus dilindungi agar tidak ke tangan orang yang
tidak berhak. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah kriptografi.
Kriptografi (Cryptography) berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Crypto dan Graphia yang berarti penulisan rahasia.
Secara umum dapat diartikan sebagai ilmu penyandian yang bertujuan
untuk menjaga keamanan data dan kerahasiaan suatu pesan. Kriptografi
merupakan bagian dari suatu cabang ilmu matematika yang disebut
Cryptology. Kriptografi bertujuan menjaga kerahasiaan informasi yang
terkandung dalam data sehingga informasi tersebut tidak dapa diketahui
oleh pihak yang tidak sah. Dalam menjaga kerahasiaan data, kriptografi
mentransformasikan data asli (plaintext) kedalam bentuk data sandi
(ciphertext) yang tidak dapat dikenali. Ciphertext inilah yang kemudian
dikirimkan oleh pengirim (sender) kepada penerima (receiver). Setelah
sampai di penerima, ciphertext tersebut ditrasnformasikan kembali
kedalam bentuk plaintext agar dapat dikenali.
Proses transformasi dari plaintext menjadi ciphertext disebut proses
Encipherment atau enkripsi (encryption), sedangkan proses
mentransformasikan kembali ciphertext menjadi plaintext disebut proses
dekripsi (decryption).
Untuk mengenkripsi dan mendekripsi data kriptografi menggunakan suatu
algoritma (cipher) dan kunci (key). Cipher adalah fungsi matematika
yang digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Sedangkan kunci
merupakan sederetan bit yang diperlukan untuk mengenkripsi dan
mendekripsi data. Algoritma kriptografi modern tidak lagi mengandalkan
keamanannya pada kerahasiaan algoritma, tetapi kerahasiaan kunci.
Plaintext yang sama bila disandikan dengan kunci yang berbeda akan
menghasilkan ciphertext yang berbeda pula. Dengan demikian algoritma
kriptografi dapat bersifat umum dan boleh diketahui oleh siapa saja,
tetapi tanpa pengetahuan tentang kunci, data tersandi tetap saja tidak
dapat terpecahkan.
Sistem kriptografi atau Cryptosystem adalah sebuah algortima
kriptografi ditambah semua kemungkinan plaintext, ciphertext dan key.
Berdasarkan kunci yang dipakai, algoritma kriptografi dapat dibedakan
atas dua golongan, yaitu:
1. Algoritma Simetri
Algoritma kriptografi sismetri atau disebut juga algoritma
kriptografi konvensional adalah algoritma yang menggunakan kunci untuk
proses enkripsi sama dengan kunci untuk proses dekripsi.
2. Algoritma Asimetri
Algoritma kriptografi asimetri adalah algoritma yang menggunakan
kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya. Algoritma ini
disebut juga algoritma kunci umum (public key algorithm) karena kunci
untuk enkripsi dibuat umum (public key) atau dapat diketahui oleh setiap
orang, tetapi kunci untuk dekripsi hanya diketahui oleh orang yang
berwenang mengetahui data yang disandikan atau sering disebut kunci
pribadi (private key).
Algoritma PGP (Pretty Good Privacy)
PGP (Pretty Good Privacy) adalah salah satu software pengaman
kriptografi yang cukup tinggi performasinya. PGP dibuat berdasarkan pada
konsep metode “Public key cryptography” yaitu suatu metode kriptografi
yang sangat sophisticate. PGP dibuat oleh Philip Zimmerman yang
merupakan pengarang dari PGP.
PGP (Pretty Good Privacy) pada awalnya ditujukan untuk mengamankan
pengiriman email. Sekarang PGP dapat digunakan untuk mengamankan semua
jenis file program dan data. Sejak dimunculkan diawal tahun 90an PGP
berkembang secara cepat dan banyak digunakan oleh masyarakat. Pada awal
perkembangannya PGP memang mengalami beberapa masalah. Karena dianggap
membahayakan keamanan oleh sebab PGP merupakan perangkat enkripsi yang
sangat baik bagi umum yang mungkin akan merugikan pemerintah.
Dokumentasi PGP sering menyebut istilah secret key (kunci rahasia).
Untuk menyebut kunci private (pasangan kunci publik dalam terminologi
enkripsi kunci publik). Kunci private harus selalu dirahasiakan.
PGP menggunakan kaidah “encrypting” dan “decrypting” yaitu proses
dimana data diterjemahkan kedalam kode rahasia yang tidak dipahami oleh
manusia. Program tersebut berfungsi melakukan pengamanan terhadap data.
Encrypting data hanya akan memastikan penerima yang sebenarnya saja
membaca data yang dituju. Hanya penerima data yang mempunyai kunci
rahasia untuk bisa mendekrip data yang diterimanya.
Dengan menggunakan
sistem ini, data yang dikirimkan akan lebih aman tiba ke penerimanya.
Enkripsi memberi kemudahan untuk mengamankan data dari hal-hal yang
tidak diinginkan, PGP pula memberi hak kerahasiaan terhadap data seorang
pengguna. Jadi dengan menggunakan PGP seorang pengguna dapat
mengirimkan data, email atau file kepada orang lain secara privasi,
autentifikasi dan cukup nyaman. Secara privasi artinya data atau email
yang dikirimkan hanya bisa dibaca oleh orang yang dituju. Autentifikasi
artinya bahwa pesan yang berasal dari seseorang hanya dapat dikirimkan
oleh orang itu saja. Cukup nyaman karena tidak membutuhkan jalur saling
menukar tombol masing-masing pengguna, karena PGP menggunakan teknologi
“public key cryptography” sebagaimana telah dikatakan diatas.
Pada dasarnya PGP dapat melakukan autentikasi, kerahasiaan, kompresi,
kompatibilitas email, dan segmentasi. Namun pembahasan terbatas PGP
sebagai fungsi penjaga kerahasiaan. Dimana PGP menggunakan IDEa dengan
kunci 128 bit untuk menyandikan data dan didekrip menggunakan kunci
private RSA.
Data yang disadap tersebut bisa berupa data yang sifatnya rahasia,
tentang nomor kode kartu kredit, atau pengiriman dokumen rahasia
perusahaan melalui internet. Jadilah sangat berbahaya apabila terjadi
penyadapan. Selain data, pengguna juga dapat melindungi dokumen-dokumen
elektronik, misal file-file atau email dengan PGP sehingga tidak ada
seorangpun selain pengguna itu sendiri yang bisa membacanya.
PGP juga digunakan untuk tandatangan digital terhadap pesan tanpa
dienkrip terlebih dahulu. Tandatangan digital adalah kode digital yang
unik untuk yang dapat mengenali secara pasti siapa pengirim yang
sebenarnya. Jika pesan dikacau, PGP dapat mengecek perubahan dan
mengklarifikasikan pesan tersebut tidak asli. Singkatnya PGP (de facto
standard) adalah suatu cara terbaik untuk melindungi data-data
elektronik. Sekarang sedang dan masih berlangsung perang dingin antara
pemerintah Amerika Serikat dan privacy advocates dalam menggunakan
enkripsi yang tangguh ini. Pemerintah mengklaim, bahwa mereka tidak
mampu membobol PGP dan itu melanggar hukum. Akan tetapi, pemakai PGP dan
pendukung hak privasi menyarankan untuk menggunakan PGP bagaimanapun
juga kondisinya.
PGP menciptakan suatu kunci sesi, yaitu suatu kunci rahasia
one-time-only. Kunci ini bersifat acak. Kunci sesi bekerja dengan sangat
aman. Algoritma enkripsi konvensional bergerak cepat menciptakan
plaintext dan kemudian menghasilkan chipertext. Sewaktu data dienkrip,
kunci sesi kemudian dienkripsi untuk si penerima kunci publik. Kunci
publi kemudian mengirimkan enkripsi kunci sesi dengan chipertext kepada
si penerima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar